FCAW adalah metode pengelasan busur listrik dengan kawat berisi fluks. Pelajari cara kerja, keunggulan, dan aplikasi FCAW di berbagai industri.
Dalam dunia pengelasan modern, Flux Cored Arc Welding (FCAW) menjadi salah satu metode yang semakin populer.
Data dari American Welding Society (AWS) menunjukkan bahwa sekitar 20% dari total proses pengelasan industri global pada 2024 menggunakan FCAW, khususnya di sektor konstruksi, perkapalan, dan manufaktur alat berat.
Sementara itu, riset dari Markets and Markets memperkirakan pasar peralatan las global akan tumbuh dari USD 20,5 miliar pada 2022 menjadi USD 28,5 miliar pada 2027, dengan metode otomatisasi termasuk FCAW sebagai pendorong utama pertumbuhan tersebut.
Di Indonesia, peran FCAW juga semakin terasa. Industri manufaktur yang menyumbang 18,3% terhadap PDB nasional sangat bergantung pada teknik pengelasan yang efisien dan kuat, salah satunya adalah FCAW.
Hal ini menjadikan pemahaman mendalam tentang FCAW bukan hanya penting bagi welder profesional, tetapi juga bagi perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi dan fabrikasi.
Daftar Isi
TogglePengertian FCAW Adalah
Apa itu pengelasan FCAW? FCAW adalah singkatan dari Flux-Cored Arc Welding yaitu salah satu metode pengelasan busur listrik yang menggunakan kawat elektroda berisi fluks sebagai bahan pengisi.
Proses ini bekerja dengan menghasilkan busur listrik antara elektroda tubular berinti fluks dan logam dasar. Panas dari busur listrik melelehkan logam induk serta kawat elektroda, membentuk kolam las yang kemudian membeku menjadi sambungan kuat.
Berbeda dengan pengelasan SMAW (Shielded Metal Arc Welding) yang menggunakan elektroda batang, FCAW menggunakan kawat elektroda yang dapat terus menerus dipasok.
Hal ini membuat proses lebih cepat, efisien, dan cocok untuk pekerjaan jangka panjang atau proyek berskala besar. Tidak heran bila metode ini semakin diminati di berbagai sektor industri.
Sejarah & Perkembangan FCAW
FCAW pertama kali dikembangkan pada akhir 1950-an di Amerika Serikat sebagai alternatif yang lebih efisien dibandingkan pengelasan SMAW.
Awalnya, teknologi ini diperkenalkan untuk industri konstruksi baja yang membutuhkan produktivitas tinggi namun tetap menjaga kualitas sambungan.
Seiring berjalannya waktu, FCAW terus berkembang dengan hadirnya dua varian utama:
Self-shielded FCAW (FCAW-S) yang tidak membutuhkan gas pelindung eksternal.
Gas-shielded FCAW (FCAW-G) yang menggunakan gas tambahan seperti CO₂ atau campuran argon untuk perlindungan lebih stabil.
Perkembangan teknologi kawat elektroda berinti fluks juga membuat FCAW semakin adaptif terhadap berbagai kondisi, mulai dari pengelasan di ruang terbuka, posisi vertikal, hingga sambungan tebal dengan kualitas tinggi.
Cara Kerja FCAW

Cara kerja FCAW dapat dipahami melalui beberapa komponen utama yang saling mendukung dalam menciptakan sambungan las yang kokoh.
1. Elektroda Kawat Berisi Fluks
Elektroda dalam FCAW berbentuk tabung logam tipis yang diisi dengan fluks di bagian tengah. Fluks ini berfungsi sebagai pelindung dan penyempurna hasil las.
Saat kawat meleleh, fluks akan menciptakan lapisan pelindung yang mencegah oksidasi, sekaligus menstabilkan busur listrik.
Dengan sistem kawat kontinu, produktivitas jauh lebih tinggi karena welder tidak perlu mengganti elektroda sesering pada metode SMAW. Hal ini membuat FCAW sangat efisien untuk proyek besar.
2. Busur Listrik
Busur listrik tercipta ketika arus dialirkan melalui kawat elektroda menuju logam induk. Busur ini menghasilkan panas yang cukup untuk melelehkan logam dasar serta kawat elektroda.
Suhu busur dapat mencapai lebih dari 3.500 °C, cukup untuk mengelas baja karbon, baja paduan, maupun stainless steel.
Keunggulan utama busur FCAW adalah kestabilannya. Hal ini memungkinkan welder menghasilkan sambungan dengan penetrasi dalam, bahkan pada ketebalan logam yang besar.
3. Fluks Sebagai Pelindung
Fluks yang ada di dalam kawat melepaskan gas pelindung saat terbakar. Gas ini membungkus area pengelasan dan mencegah terjadinya kontaminasi dari oksigen, nitrogen, dan hidrogen di udara.
Selain itu, fluks juga membentuk slag atau terak di permukaan las. Slag ini berfungsi melindungi logam cair saat pendinginan, sehingga hasil las lebih bersih dan kuat.
4. Gas Pelindung Eksternal (Opsional)
Pada jenis FCAW-G, gas pelindung eksternal digunakan sebagai tambahan. Gas yang umum dipakai adalah CO₂ atau campuran argon-CO₂.
Dengan adanya gas pelindung ini, busur menjadi lebih stabil, percikan berkurang, dan hasil las lebih halus.
Namun, pada proyek luar ruangan dengan kondisi berangin, welder sering lebih memilih FCAW-S karena tidak membutuhkan gas tambahan. Hal ini membuat FCAW fleksibel digunakan dalam berbagai situasi.
Keunggulan dan Kekurangan FCAW
FCAW memiliki banyak keunggulan, tetapi juga tidak lepas dari keterbatasan.
Keunggulan FCAW
Produktivitas tinggi karena menggunakan kawat kontinu.
Mampu mengelas logam tebal dengan penetrasi baik.
Cocok untuk pekerjaan luar ruangan dengan FCAW-S.
Hasil sambungan memiliki kekuatan mekanis yang tinggi.
Kekurangan FCAW
Biaya kawat elektroda berisi fluks lebih tinggi dibanding kawat padat.
Membutuhkan mesin las khusus yang kompatibel.
Hasil las menghasilkan slag yang harus dibersihkan.
Untuk FCAW-G, penggunaan gas tambahan menambah biaya operasional.
Dengan memahami keunggulan dan kekurangan ini, perusahaan dapat menentukan kapan FCAW menjadi pilihan terbaik dibanding metode las lain.
Aplikasi FCAW di Industri
FCAW banyak digunakan di berbagai sektor industri karena fleksibilitas dan kekuatannya. Beberapa contoh aplikasi yang paling umum adalah:
Industri Konstruksi: pengelasan struktur baja gedung, jembatan, dan infrastruktur.
Industri Perkapalan: sambungan baja tebal pada lambung kapal.
Industri Migas: fabrikasi pipa, tangki penyimpanan, serta peralatan pengeboran.
Industri Manufaktur: produksi alat berat, komponen otomotif, hingga mesin industri.
Data dari Global Welding Market Report menunjukkan bahwa lebih dari 35% proyek konstruksi baja di Amerika Utara menggunakan FCAW, terutama karena efisiensinya dalam kondisi lapangan yang menantang.
Contoh Produk Kawat Las untuk FCAW
Dalam praktiknya, pemilihan kawat las sangat menentukan kualitas sambungan FCAW. Beberapa produk kawat las yang umum digunakan antara lain:
Kawat FCAW E71T-1: cocok untuk baja karbon rendah hingga sedang.
Kawat FCAW E71T-8: lebih sering digunakan untuk proyek luar ruangan dengan self-shielded.
Kawat FCAW stainless steel: dirancang khusus untuk aplikasi industri kimia dan makanan.
Produk kawat las FCAW hadir dalam berbagai ukuran diameter, mulai dari 0,9 mm hingga 1,6 mm, dengan pilihan gulungan yang bervariasi.
Intan Sukses Globalindo sebagai distributor resmi kawat las menghadirkan berbagai pilihan kawat FCAW yang sudah memenuhi standar internasional dan siap digunakan untuk kebutuhan konstruksi maupun manufaktur.
Kesimpulan
FCAW adalah metode pengelasan modern yang menawarkan efisiensi tinggi, kualitas sambungan kuat, dan fleksibilitas dalam berbagai aplikasi industri.
Dengan memahami cara kerja, keunggulan, kekurangan, hingga produk kawat las yang sesuai, perusahaan maupun welder profesional dapat memaksimalkan hasil pengelasan mereka.
Ke depan, seiring meningkatnya kebutuhan industri manufaktur dan konstruksi di Indonesia, FCAW diperkirakan akan semakin dominan sebagai salah satu metode pengelasan utama.
Pertanyaan Tentang FCAW
FCAW pakai gas apa?
FCAW bisa menggunakan gas CO₂ atau campuran argon-CO₂ pada tipe FCAW-G, sedangkan pada FCAW-S tidak memerlukan gas tambahan karena sudah terlindungi oleh fluks.
Apa perbedaan antara GMAW dan FCAW?
GMAW menggunakan kawat padat dengan gas pelindung eksternal, sedangkan FCAW memakai kawat berinti fluks yang bisa dengan atau tanpa gas tambahan. FCAW lebih fleksibel untuk pekerjaan luar ruangan.
Apa yang dimaksud welder FCAW?
Welder FCAW adalah tenaga kerja pengelasan yang memiliki keahlian mengoperasikan mesin las FCAW, memahami penggunaan kawat berisi fluks, serta mampu menghasilkan sambungan sesuai standar industri.
Langkah kerja las FCAW?
Langkahnya meliputi: menyiapkan mesin dan kawat FCAW, mengatur arus dan tegangan, menyalakan busur, melakukan pengelasan sesuai jalur, serta membersihkan slag setelah proses selesai.